Penjelasan Gambar Menggunakan Aplikasi Solid Works
BAB
I
PRE-PROCESSING
Static
structural analysis adalah model analisis struktur part untuk mengetahui batas
kemampuan part dengan material tertentu dan menahan beban yang dikenakan
kepadanya secara statis baik tekan, tarik ataupun beban puntir.
Ø Buka File gambar yang telah dibuat dengan nama file Bearing Assembly. Kemudian Pilih Klik Simulation-Klik Study Advisor-Klik New Study.
Ø Isi Study Name “Static Test 1” Lalu pilih “Static” untuk tipe analysis. Setelah itu klik lambang ceklis seperti gambar yg ada dibawah ini.
Ø Pilih lah jenis material yang akan di analisis dengan cara klik “Apply Material” pada tab simulation, kemudian Pilih Alumunium 7079 Alloy untuk matrial pada Bearing, Lalu Ok/Apply. Contoh gambar pemilihan matrial pada matrial bearing seperti gambar dibawah ini.
Ø Pilih Jenis material yang akan di analisis dengan cara Klik “Apply Material” pada tab simulation, kemudian pilih alumunium 2014 alloy untuk matrial pada Poros, Lalu ok/Apply. Contoh gambar pemilihan matrial poros seperti gambar dibawah ini.
Ø Pilih Jenis material yang akan di analisis dengan cara Klik “Apply Material” pada tab simulation, kemudian pilih Steel AISI 1020 untuk matrial pada Pulley, Lalu ok/Apply. Contoh gambar pemilihan matrial pulley seperti gambar dibawah ini.
Ø Kemudian dilanjutkan dengan Mengklik “Fixed Geometry” pada tab untuk menentukan daerah atau permukaan yang akan di “FIX”, dengan cara mengklik ujung permukaan pada gambar sampai mengeluarkan arah panah yang berwarna hijau kemdian ok. Contoh gambar pada “Fixed Geometry” yaitu dibawah ini.
Ø Kemudian Klik “Connections Advisor” Lalu Pilih “Contact Sets” lalu pilih contact automaticfind contact sets. Blok ke seluruhan gambar material lalu klik find contact sets dan dibagian result diblok semua kemudian klik created contact sets. Lalu pilihlah ceklis/ok
Ø Lalu klik conection advisor pilihlah bearing didalam type yang berwarna kotak biru isi dengan bearing bagian dalam yang bersentuhan dengan poros “face<1>@bearing -1 lalu save aligment dinonaktifkan. Dan kotak yang berwarna merah diklik pilih “face<2>@poros-1 kemudian ceklis/ok sepeti gambar dibawah ini2>1>
<1><2>
2>1> <1><2>
2>1>
Ø Lalu klik conection advisor pilihlah bearing didalam type yang berwarna kotak biru isi dengan bearing bagian dalam yang bersentuhan dengan poros “face<1>@bearing -2 lalu save aligment dinonaktifkan. Dan kotak yang berwarna merah diklik pilih “face<2>@poros-1 kemudian ceklis/ok sepeti gambar dibawah ini2>1>
<1><2>
2>1> <1><2>
2>1>
Ø Tentukan arah dan besarnya gaya yang akan dikenakan pada part. Dengan cara pilih “Eksternal Load” pada tab kemudian pilih “Force” lalu pilih permukaan yang dikenakan gaya. Untuk arah gaya yang pertama klik “normal” pada Toolbar Force dan pilih “face<1>@poros-1” Lalu ganti arah kebawah “Reverse Direction” kemudian input gaya sebesar 30 N untuk poros lalu OK. Contoh Gambar pada “Eksternal Load” force seperti gambar dibawah ini.1>
<1>
1> <1>
1> <1>
1> <1>
1>
Ø pilih “Eksternal Load” pada tab kemudian pilih “Gravity” lalu pilih “Top plane” lalu input daya sebesar 9.81m/s^2, Lalu ganti arah kebawah “Reverse Direction” lalu OK. Gambarnya seperti dibawah ini.
Ø pilih
“Eksternal Load” pada tab kemudian pilih “Centrifugal” lalu pada bagian
selected reference pilih “Face<1>@poros-1” lalu input daya pada
centrifugal force sebesar 100 rad/s,
lalu OK. Gambarnya seperti dibawah ini1>
<1>
1> <1>
1>
<1>
1> <1>
1>
Ø pilih “Eksternal Load” pada tab kemudian pilih “Bering load” lalu pada bagian selected entities pilih “Face<1>@bearing-1” lalu input daya pada bering load sebesar 15 N, lalu OK. Gambarnya seperti dibawah ini1>
<1>
1> <1>
1>
Ø pilih “Eksternal Load” pada tab kemudian pilih “Bering load” lalu pada bagian selected entities pilih “Face<1>@bearing-2” lalu input daya pada bering load sebesar 15 N, lalu OK. Gambarnya seperti dibawah ini1>
<1>
1> <1>
1>
Ø pilih
“Eksternal Load” pada tab kemudian pilih “Force” lalu pilih permukaan yang
dikenakan gaya. Untuk arah gaya yang pertama klik “selected direction” pada
Toolbar Force bagian kotak biru pilih “face<1>@pulle-1” Lalu pada bagian
biru “Axis 1” ganti arah putaran sesuai dengan putaran centrifugal “Reverse
Direction” kemudian input gaya sebesar 30 N untuk pulley lalu OK. Contoh Gambar
pada seperti gambar dibawah ini.1>
<1>
1> <1>
1>
<1>
1> <1>
1>
BAB
2
SOLVER SOLUTION
Ø Setelah
semua pengaturan awal static analysis dilakukan, langkah selanjutnya solver
klik “RUN” tunggu hingga proses
Ø Proses
ini merupakan langkah perhitungan analisis dari subject dengan cara perhitungan
element pada meshing system. Langkah perhitungan yang dilakukan secara otomatis
oleh computer dengan menggunakan model matematika lanjut (Hukum Hoke, Rumus
Diferensial/Laplace serta rumus Matriks).
BAB
3
POST PROCCESING
Ø Setelah
proses solving selesai proses analysis dapat langsung dilihat. Ada 3 hasil
analysis yang dapat ditampilkan dengan memilih
Pada
“Model Tree” yaitu :
1.
Stress Result
2.
Displacement Result
3.
Strain Result
Dari
hasil analisis dapat diketahui besar tegangan maksimum yang didapatkan adalah
sebesar 1.665.669,8 N/m² dengan posisi tegangan terdapat pada cekungan yang terdapat
ditengah batang. Hal ini disebabkan dari arah gaya yang dikenakan saat
analisisnya. Jika dibandigkan dengan sambungan siku pada benda karena perbedaan
jarak antara bidang yang fixed lebih dekat dengan cekukan
Dari hasil analisis dapat diketahuibesar
displacement maksimum yang didapatkan adalah sebesar 2.202e-002 mm dengan
posisi displacement maksimum terdapat permukaan yang terdapat diujung batang.
Hal ini disebabkan dari arah gaya yang dikenakan saat analisisnya. Posisi beban
dan bentuk benda yang menyiku menjadi penyebab utama sehingga titik
displacement maksimum terdapat pada permukan yang terdapat diujung batang.
terimakasih, infonya sangat membantu kami sebagai distributor gearbox motor murah dengan kualitas terjamin
BalasHapuscukup sulit sih memahaminya, tapi ini penting banget buat kami sebagai supplier gearbox motor . terimakasih sudah membatu dengan artikel ini
BalasHapus